Sebulan Gerakan Literasi di Oktober-Bulan Bahasa hingga Sumpah Pemuda

Suasana sekolah kembali. Setelah dua tahun mati suri, akibat pandemi. Sore hari yang sunyi tak ada lagi, berganti dengan siswa-siswi kesana kemari. Dalam pembuktian diri, untuk proses mencari jati diri.

Bulan Oktober ini seluruh warga sekolah baik siswa, guru dan TU menyibukan diri dengan serangkaian kegiatan bulan bahasa. Oktober disebut sebagai bulan bahasa karena di bulan inilah, tepatnya 28 Oktober bahasa Indonesia lahir dalam ikrar sumpah pemuda 94 tahun silam.

Rangkaian kegiatan telah dilakukan sepanjang oktober ini. Dari lomba story telling kisah nabi dalam peringatan hari Maulid Nabi. Hingga keseruan siswa-siswi dalam membuat video kabaret dan paduan suara yang sudah di unggah di Youtube SMA Negeri 1 Senayang.

Seluruh siswa dan walikelaspun bahu-membahu dalam kreatifitas dan kerjasama membuat pojok baca dan mading kelas masing-masing.

Masing-masing kegiatan mereka berusaha memperebutkan point juara. Iklim persaingan antar kelas membangkitkan antusiasme. Rasa ingin menjadi yang terbaik, jelas tergambar dari semangat siswa dalam usahanya menyelesaikan setiap tantangan yang ada.

Banyak cerita dalam satu bulan ini, tawa riang, dentingan chat yang mengingatkan sesama untuk "Mari kita kerjakan bersama kawan-kawan. Semangat", riuh perdebatan dan diskusi sengit, tangis, dan rasa lelah adalah bumbu dari semua kisah ini.

Begitulah kiranya para pejuang bangsa yamg begitu sengit dalam merumuskan ikrar sumpah pemuda. Begitu keras kepala untuk sebuah kata Merdeka.

Bahkan semua keluhmu dan bimbangmu selama ini, kamu bayar dengan totalitas di hari sumpah pemuda hari ini. Penampilanmu membuat kami terpesona, teriakanmu nyaring ditelinga membangkitkan antusiasme yang lama telah mati.

Maka, kobarkan semangat juang itu nak. Ingat hari-hari dimana kalian bersatu-padu, bahau-membahu dalam kerjasama. Betapa gigihnya kamu untuk sebuah kata "terbaik", "menang" dan "juara" yang kamu usahakan bersama.